Sahabat
Sukses, “Cinta itu Anugerah dan Amanah”
Muktiono Waspodo
Muktiono Waspodo
Bergemih hati saya, ketika ada kegundahan hati seseorang
mengkonsultasikan makna cinta dalam hidupnya. Ada perasaan hati yang tergerak
untuk “share”, walaupun mungkin tidak diketahuinya secara langsung. Sahabat sukses, Hidup dengan cinta
sesungguhnya adalah “anugerah dan amanah”. Karena itu setiap manusia yang ada
di muka bumi ini akan menghadapi “pilihan”,.... ya atau tidak, namun jangan
memilih “ataunya”, nanti mencerminkan anda dalam keraguan. Tentunya jangan diam
diri, artinya anda tidak bersikap, ...
Setiap orang pada hakekatnya mempunyai hak
sama dengan orang lain tetapi berapa banyak orang yang justru membatasi diri
meraka dengan alasan yang sebenarnya tidak masuk akal. Saya dari keluarga
miskin karenanya saya tidak bisa kaya, atau saya tidak kuliah maka sudah bagus
saya jadi buruh. Saya tidak perlu mencintai karena saya tidak dicintai, saya
tidak perlu menghormati karena saya tidak dihormati. Kuatkan tindakan anda
dengan cerminan kalbu hati yang jernih, ikhlas dan bersikap perasaan dan logika
yang ada pada diri anda Jangan anda batasi kecintaan ada pada sesama, karena
disitulah kebahagiaan hidup akan tergapai
Jadikan potensi diri anda sebagai penyemangat
hidupmu, dan tidak perlu kuatir dalam mengarungi kehidupan ini. Pasti jika anda ditanya? Apakah anda kuatir
menghadapi bahtera kehidupan ini, Jawaban ya atau tidak,,,, jangan ragu-ragu.
Pada saat jawaban ini telah terucap, lakukan instropeksi diri untuk menumbuhkan
“potensi diri” anda. Yakinkan anda adalah yang beruntung dan berkah karena
Allah SWT selalu bersama kita, dan masih banyak rekan yang baik, selalu
memberikan semangat dalam hidup ini,
Dalam konteks tulisan ini, saya akan lebih
“indepth” untuk memaknai arti “cinta” karena setiap manusia pasti akan
mengalaminya. Mungkin perbedaannya pada “kadar”nya?
Pada hakekatnya cinta adalah kemampuan yang
terintegrasi dalam seluruh aspek kepribadian kita. Kemampuan seseorang untuk
mencintai adalah gambaran paling utuh dari seluruh kualitas kepribadiannya.
Hanya orang-orang dengan kepribadian yang kuat dan kapasitas yang besar yang
mampu mencintai. Orang-orang lemah, yang setiap saat bisa kita saksikan
disekitar kita, tidak akan pernah bisa mencintai. Bahkan untuk mencintai diri
mereka sekalipun. Takdir mereka adalah menantikan cinta dan kasih sayang
orang-orang kuat. Saya yakin anda bukan yang tipe ini
Sahabat
sukses,
Sejatinya anda adalah orang-orang kuat yang mampu mencintai dengan segenap
kesadarannya. Maka akan selalu nampak dalam diri anda ekspresi kebajikan demi
kebajikan. Sementara orang-orang lemah bahkan tidak memiki kesadaran untuk
mencintai. Maka mereka terus mengkonsumsi kebajikan orang-orang kuat. Itu
sebabnya orang-orang kuat dalam masyarakat merupakan faktor kohesi yang
merekatkan masyarakat. Mereka merekatkan masyarakat dengan cinta dan kebajikan
mereka. Makna inilah yang ditebarkan oleh Rasulullah SAW begitu beliau tiba di
Madinah dan memulai kerja membangun negara baru itu : “wahai sekalian manusia,
tebarkan salam, berikan makan, bangun sholat malam saat orang lain tertidur,
niscaya kalian akan masuk syurga dengan damai”
Sahabat sukses,
Apa yang
kamu ketahui tentang “cinta”, pasti kamu tahu banyak tentang itu. Cinta itu
pada dasarnya adalah untuk saling menyelamatkan, saling melindungi dan membahagiakan
diri. Jadi kata kuncinya “saling” memberi dan menerima. Bagaimana agar kita
mampu mencintai dan dapat dicintai. Tentunya ketahui dulu karakteristik dari
sahabat sukses. Jika kita mencintai diri atau pun orang lain dengan sepenuh
hati, itu artinya kita menggantungkan diri pada makhluk yang dengan berbagai
kelemahannya belum tentu dapat memberikan semua kebahagiannya. Oleh karena itu,
cinta yang sepenuh hati hanya patut kita berikan pada Sang Khalik yang sudah
pasti memberikan respon yang dapat menentramkan hati, karena Dia pasti akan
memberikan balasan setimpal bahkan lebih daripada yang kita berikan kepada-Nya.
Firman-Nya
ada dalam sebuah hadist qudsi, “Jika dia
(hamba-Ku) mendekat kepadaku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya
sedepa. Jika ia mendekat kepada-Ku sedepa, Aku akan mendekatinya sehasta, jika
ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”
Sekali lagi, mencintai dan dicintai memang
sama pentingnya. Namun yang lebih penting lagi seberapa besar keikhlasan kita
dalam bersikap dan bertindak, disitulah kebahagiaan akan hadir,.....
amien..........................mwsukses sinergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar